Gambar. Ilustrasi |
Konsumsi
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah konsumsi biasa dikaitkan dengan
makanan dan minuman yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tertentu.
Contohnya untuk menyelenggarakan pesta perkawinan, widyawisata, atau
kegiatan lain bias dibentuk seksi konsumi yang bertugas mengurus makanan
dan minuman.
Dalam ilmu ekonomi, pengertian konsumsi tidak hanya terbatas pada
persoalan makan dan minum, tetapi menyangkut semua kebutuhan hidup
dimasyarakat, baik itu kebutuhan jasmani maupun rohani.
a. Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang ditujukan langsung untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Seperti kita ketahui, kebutuhan hidup
dimasyarakat sangat beraneka ragam misalnya kebutuhan makan, minum,
pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, dan hiburan. Untuk memenuhi
berbagai macam kebutuhan tersebut diperlukan barang dan jasa.
b. Ciri Barang Konsumsi
Untuk memahami pengertian barang konsumsi dapat kita ikuti beberapa uraian berikut.
1. Barang yang dikonsumsi adalah barang yang dihasilkan oleh manusia
penggunaan tanah, udara, dan sinar matahari, dan lain-lain pemberian
alam tidak termasuk dalam pengertian konsumsi.
2. Barang yang dikonsumsi ditujukan langsung utuk memenuhi kebutuhan
hidup. Penggunaan cangkul, gergaji, mesin, bangunan kantor, dan barang
modal lainnya pada hakikatnya ditujukan untuk menghasilkan barang dan
jasa sehingga tidak dapat dimasukkan dalam pengertian konsumsi.
3. Barang yang dikonsumsi akan habis atau mengalami penyusutan sedikit
demi sedikit sehingga akhirnya tidak dapat digunakan lagi.
Dari pengertian barang konsumsi diatas, maka barang-barang yang dapat
langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup disebut barang
konsumsi. Barang semacam itu dapat dibedakan menjadi dua macam.
1. Barang yang dapat dipakai sekali saja, seperti makanan, minuman, dan obat-obatan.
2. Barang yang dapat dipakai beberapa kali, seperti pakaian, perabot
rumah, dan kenderaan. Barang-barang semacam itu mengalami penyusutan
secara berangsur atau kegunaanya makin berkurang sehingga akhirnya tidak
dapat dipakai lagi.
c. Tujuan Kegiatan Konsumsi
Tujuan kegiatan konsumsi adalah memenuhi kebutuhan hidup secara
langsung. Hal itu berarti, bahwa penggunaan barang diluar tujuan
tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai kegiatan konsumsi. Misalnya
suatu kenderaan dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan
hidup pemiliknya atau disewakan kepada orang lain.
Apabila digunakan sendiri oleh pemiliknya, kenderaanitu merupakan barang
konsumsi. Akan tetapi, kalau disewakan kenderaan itu bukan merupakan
barang konsumsi.
Kasus seperti kenderaan diatas dapat terjadi pada rumah, perabot, alat
pesta, atau barang lain yang disewakan dan hasilnya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam hal demikian, barang-barang tersebut merupakan sarana produksi atau barang modal.
d. Perilaku konsumen dalam konsumsi.
Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain,
perilaku pada umumnya dimotivasi oleh suatu kegiatan untuk mencapai
tujuan tertetu. Motivasi orang-orang trgantung pada kekuatan-kekuatan
motif-motif mereka. Pada dasarnya, motif-motif atau kebutuhan-kebutuhan
merupakan alasan-alasan yang melandasi perilaku.
Kebutuhan ataupun keinginan setiap orang sangat banyak. Apabila dihitung
tidak akan habis-habisnya. Oleh karena itu, dalam hidup individu selalu
dihadapkan dengan berbagai alternatif pilihan dan harus selalu
melakukan pilihan sehubungan dengan sumber daya yang tersedia terbatas.
Konsep pilihan merupakan perilaku konsumen yang mendasar. Konsep dasar
perilaku konsumen menyatakan bahwa pada umumnya konsumen selalu berusaha
untuk mencapai kepuasan yang maksimal dari pemakaian benda. Kepuasan
atau utilitas adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa
dapat memuaskan kebutuhan seorang atau ukuran kepuasan yang diterima
dari pengguna barang atau jasa.
Karena berkaitan dengan ukuran kepuasan dari penggunaan barang dan jasa,
utilitas sering disebut sebagai nilai guna. Setiap konsumen mempunyai
tingkat kepuasan yang berbeda-beda, namun setiap orang akan berusaha
mencapai kepuasan maksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga
barang.
Teori perilaku konsumen memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan nilai
guna atau pendekatan cardinal dan pendekaran kurva indiferen atau
pendekatan ordinal.
Read more: http://belajarandsekolah.blogspot.com/2012/06/pengertian-konsumsi-pada-kehidupan.html#ixzz2FPgLpZir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar