Minggu, 25 November 2012
Benarkah Kehidupan di Bumi dari Luar Angkasa?
Kontroversi bahwa sumber kehidupan di Bumi berasal dari luar angkasa muncul kembali di pertemuan American Chemical Society, pekan lalu. Para ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan bahwa asam amino, sebuah unit sederhana kehidupan, bisa selamat dari panas yang hebat dan gelombang kejut yang dilepaskan dalam tumbukan komet dengan Bumi.
Mereka menyatakan kombinasi air, energi, dan asam amino yang terikat bersama dapat menyebabkan terjadinya reaksi kimia dan menciptakan protein. Beberapa komet, asteroid, dan meteorit yang menumbuk Bumi berkali-kali pada masa lalu bisa membawa material organik sederhana tersebut.
Komet adalah bola raksasa yang tersusun dari gas beku, es, debu, dan batu berdiameter hingga 10 mil. Komet mengitari matahari dengan lintasan yang lebih jauh dari planet-planet terjauh, tapi sesekali melepaskan diri dari sabuk itarnya dan meluncur ke dalam sistem surya.
Bukti yang ada menunjukkan kehidupan di Bumi dimulai sekitar 3,8 miliar tahun lalu, ketika planet ini rusak dihajar tumbukan sejumlah komet besar dan asteroid. Sebelum masa itu, kondisi Bumi diyakini masih telah terlalu panas untuk terbentuknya kehidupan. Hal itu dibuktikan oleh sedikitnya bukti keberadaan air atau asam amino.
Untuk menguji teori terbaru tersebut, para peneliti NASA menggunakan "senjata gas" berukuran raksasa untuk membakar gas bertekanan tinggi dalam kapsul asam amino, air, dan bahan lainnya pada kecepatan sangat tinggi.
Hasil pengujian menunjukkan asam amino tidak rusak oleh pembakaran, yang digambarkan sebagai dampak tumbukan komet. Asam amino justru saling terhubung dan membentuk protein yang memungkinkan terbentuknya kehidupan purba.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa unit sederhana kehidupan bisa tetap utuh meskipun terkena gelombang kejut yang luar biasa dan kondisi kekerasan lainnya sebagai dampak tumbukan komet," kata Jennifer Blank, yang memimpin penelitian.
Dia mengatakan komet menjadi paket ideal untuk mengirim bahan-bahan yang memungkinkan terjadinya evolusi kimiawi. Evolusi kimiawi inilah yang diperkirakan memicu terbentuknya kehidupan awal di Bumi. "Kami menyukai skenario pengiriman komet karena mencakup semua bahan untuk kehidupan, yaitu asam amino, air, dan energi," ujar dia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar